Tuesday 9 December 2014

Nuansa Bening,Nuansa Baru

Ini lanjutan dari blogku yang sebelumnya -Keputusanku-. Ya ini awal langkahku menuju lembaran baru, bersekolah kembali di Lembaga Pendidikan Guru TK Tadika Puri. Aku mau ceritain kisah pertama kali masuk ke sekolah itu.....



04 Desember 2014, 2pm

Siang itu saya masuk kuliah lagi (rasanya lebih suka bilang sekolah sih dari pada kuliah, hehehe). Bertemu dengan kawan-kawan baru yang belum saya kenal sebelumnya. Pertama saya masuk kelas, yang hadir baru tiga orang, tak sungkan aku langsung buka pembicaraan dengan perkenalan terlebih dahulu.

Aku : "Hai, selamat siang, saya Aulia" sambil menjabat tangan satu persatu kawanku
B     : "Hai, saya Ully", orang yang pertama kali saya ajak kenalan.
C     : "Saya Ani", orang kedua yang saya ajak kenalan.
D     : "Saya Clara", orang ketiga yang saya ajak kenalan.

Kemudian, obrolan kumulai dengan usia serta status hahahaha... *bisa ajah deh aul, masih pengen dianggep paling muda dimana pun kapan pun, tapi ternyata .....

Aku   : "Mba Ully, masih bekerja? Usia berapa sekarang? Sudah menikah?"
Uully : "Aku dua tahun lalu kerja di Indosat, sekarang sudah punya anak dua, mba"

*Jeng-jeng misi terselamatkan, saya masih yang paling muda, girang gak jelas gitu

Aku  : "Mba Ani, masih kerja juga?"
Ani   : "Aku ibu rumah tangga, belum punya anak tapi aku dapat bonus anak dari suamiku ada dua. Kaya Anang dan Ashanty dehhhh", jawabnya sambil tertawa.

*Waduh, mulai berwarna ceritanya

Aku   : "Kalo mba Clara, kayaknya masih kerja nih"
Clara : "Iya, tapi aku kerja weekend ajah kok, ini mau cari kesibukan ajah"
Aku   : "Wihh, keren, kerja jadi apa? Emang umur kamu berapa, Clara?"
Clara : "Aku di Event Organizer, aku baru 19 tahun kak"

*Tiba-tiba keselek, dan bukan aku ajah yang cengo. Mba Ully dan Mba Ani juga ternyata, hahahaha. Ini baru final ternyata ada yang lebih unyu dari saya. Tamat --- eh masih lanjut deh ^^

Tak lama, ada kawan baru lagi masuk ke kelas. Dia tak sungkan memperkenalkan dirinya dia dengan kami. Mba Rina namanya, dia bercerita tentang dirinya yang dulu sempat bekerja tapi berhenti dan selama berhenti sedikit jenuh dengan datarnya aktivitas ibu rumah tangga.

Ternyata ditiap cerita latar belakang mereka join di Pendidikan Guru TK ini ada banyak variasi. Mba Yully tadi dia bisa dikatakan sempurna, karena dia sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak. Mba Ani, sedikit berbeda yang menikah dengan suaminya yang telah memiliki anak terlebih dahulu, walaupun dari Mba Ani sendiri belum mempunyai anak. Clara, yang masih beranjak dewasa pasca lulus dari SMA dan sepertinya baru mengenal ilmu rumah tangga disini juga. Mba Rina, ini yang buatku semakin terkesima, dia sudah hampir empat tahun menikah tapi belum dikaruniai anak juga. Kisah Mba Rina, membuat diriku jadi banyak merenung, "Gimana kalau saya nanti...." aaaahhh sebuah khayalan yang "raawwwrrr".

Pintu kelas terbuka dan ada beberapa teman yang masuk lagi. Ada Mba Zulfah, Mba Fitri, Mba Okta, dan Mba Yuli. Kepala LPGTK ibu Linda masuk memberikan orientasi pertama kali, Dimulai dari pengenalan Yayasan Tadika Puri, lalu dilanjutkan dengan pengenalan dirinya yang ternyata juga di usianya yang berkepala empat itu masih single, belum menikah. Tapi prestasi jabatannya harus di saluti banget.

Masuk ke pengenalan diri masing-masing calon guru alias kita-kita ini. Dimulai dengan menyebutkan nama lengkap, tempat tinggal, motivasi masuk ke Tadika Puri, dan berdongeng. Dimulai dari aku pertama kalinya (absen selalu di awali dengan huruf A, -,-)

"Hai, perkenalkan! Nama saya Aulia, baru berusia 22 tahun.
Tinggal di Beji, Depok. Status saya masih single, alias belum menikah.
Motivasi saya masuk ke Tadika Puri adalah, ini merupakan cita-cita saya dan ayah saya dari dulu yaitu menjadi seorang guru"


-mulai berdongeng-


Ketika saya selesai berdongeng, dilanjut yaitu Mba Rina.

"Hai, saya Rina. Tinggal di Apartement Kalibata
Saya sudah menikah, tapi belum di percaya Allah untuk dititipkan seorang anak.
Motivasi saya masuk ke Tadika Puri adalah, mungkin ini jalan menuju yang baik. Dengan jalan ini mungkin saya belajar banyak bagaimana cara menghadapi anak, sebelum saya diberikan Allah. Saya belajar dulu, semoga dengan ini saya bisa mendapatkan keturunan"

Tiba-tiba suasana menjadi haru, sedih, tapi suatu kebanggan juga untuk mereka-mereka yang tegar menghadapi segala cobaan. Lalu lanjut untuk memperkenalkan adalah Mba Ani, Mba Ully, Clara, lalu Mba Zulfah.

"Hallo, nama saya Zulfaf, biasa dipanggil Evi.
Saya sudah menikah dan dikaruniai empat orang anak. Anak saya yang pertama sudah kuliah di UIN, lalu yang kedua di pesantren"

*Seketika kelas saling berkerut jidad, ini orang awet muda banget ya. Mungkin dia nikah muda, anaknya yang pertama udah kuliah dan dia masih keliatan seperti usia 20an. It's amazing for me....

Lanjut lagi perkenalan oleh Mba Fitri.

"Nama saya Fitri. Saya sudah menikah, sudah hampir sembilan tahun tapi belum dikaruniai anak.
Mungkin ini jalan saya, untuk belajar dulu disini. Sampai Allah kasih saya kepercayaan untuk saya merawat anak. Saya harus mulai mencintai dunia anak dulu, suami saya dari England dan selalu support apa yang saya lakukan termasuk disini di Tadika Puri." Ucapnya sambil menangis.

*Suasana kembali haru biru, setelah dengar cerita Mba Rina yang empat tahun menikah belum dipercayai menimang anak. Ini Mba Fitri tegarrrrr banget, sembilan tahun menikah belum juga dikaruniai anak. 

Setelah Mba Fitri, adalagi Mba Okta yang kasusnya sama. Belum dikaruniai anak juga. Disini, aku banyak belajar dari cerita dan pengalaman mereka yang rata-rata sudah menikah lebih dulu dari pada saya. Ketegaran, keikhlasan, ikhtiar, dan kesetiaan itu great point untuk mereka-mereka semua. Sedangkan aku? Apa? Aku hanya anak kemarin sore yang dulunya berfikir mudah saja menikah, program anak, lalu hidup bahagia layaknya dongeng yang sering dibacakan para ibu. Nyatanya, banyak sekali lika-liku perjalanan mereka yang bisa kupetik hikmahnya.

Hasil karya anak-anak Tadika Puri

Indah sekali pertemanan ini Tuhan, saya bahagia mengenal dan memiliki mereka saat ini. Membuatku banyak bersyukur tentang kehidupan yang sedang kujalani. Keputusan yang kemarin ku ambil untuk resign, berbuah indah di awal ini. Tak ada yang percuma di dunia ini, yang ada adalah ilmu, ilmu dan ilmu dari luar sana. Benar saja, banyak sekali ilmu yang saya dapat dari hari pertama Orientasi.

Lalu? Bagaimana dengan hari kedua, ketiga dan seterusnya???

Saya berharap, bukan saja saya dan mereka menggali ilmu di Tadika Puri ini, tapi kami berbagi pengalaman, suka duka dalam rumah tangga. Lalu, siapa yang bilang keputusan ini tiada gunanya???






-aiRa-