Friday 5 December 2014

Keputusanku

Ya, 28 November 2014 lalu aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari sebuah peruusahaan yang telah megnajariku banyak hal. Tiga tahun empat bulan sudah aku bergabung dengan perusahaan ini. Perusahaan yang menerimaku dengan apa adanya, lulusan SMK yang menjadi HR Admin pertama kali. Setelah satu setengah tahun bergabung dipercayakan untuk naik jabatan yang bukan hanya mengurus satu outlet tapi sembilan outlet. Dan kini sudah berkembang hampir dua belas outlet baru. Banyak yang saya dapat dari perusahaan ini, selain ilmu saya mendapatkan saudara layaknya family kandung sendiri. Mereka solid, kita adalah tim keset kalau bagi HRD Group. Karena apapun derita karyawan kami tampung, kami selesaikan dan kalau berhasil kami turut senang, sedangkan kalau gagal kami pula yang mengemban kesalahan tersebut. Layaknya keset yang hanya dibutuhkan hanya pada saat-saat tertentu akah (aka : gaji & service).

Yaaa tiga tahun empat bulan aku berkembang di divisi training The Union Group. Berbagai macam kendala kulalui satu persatu, hingga ke pusat titik jenuh yang saat itu melanda diriku. April 2013 saya naik jabatan sebagai Training Officer serbaguna di Group ini. Saya graduate dari Loewy Restaurant bersama dengan partner saya dari Loewy yaitu ibu Lanny. Bagi saya beliau ini orang yang simple, cerdas, dan berani. Tapi sayang ada suatu kesalahan yang beliau buat yang mengharuskan saya kehilangan beliau, kehilangan partner kerja yang sudah menjadi bagian dalam jiwa saya. 

Bulan July 2013 ibu Lanny sudah tidak join dengan Group ini, yang mengaharuskan saya bekerja berdua dengan atasan saya blie Jacko selaku HRD Manager. Tapi tak lama kemudian, Agustus 2013 datanglah pendatang yang tak asing dari Group ini juga, lulusan Canteen Plaza Indonesia Pak Feri bergabung dengan kami dan menjadi seorang Trainer. Tapi sebagian tugas ibu Lanny masih saya dan Blie Jacko yang mengerjakan.

Sudah mendapatkan titik jenuh, yang membuatku sedikit tertekan karena masih merasa kehilangan Partner kerjaku Ibu Lanny. Desember 2013 saya memberanikan diri cerita dengan seorang guru saya sejak saya di Loewy, Pak Robin Jeremia. Tapi ada motivasi yang beliau berikan kepada saya, saya bercerita tentang kejenuhan saya bekerja selama saya tidak punya partner. "Kamu itu jenuh, butuh istirahat cuti. Kalau kamu mau mengundurkan diri sekarang rasanya kurang tepat. Karena kamu masih dilanda emosional yang tinggi. Saya faham kamu butuh partner untuk bekerja sama dalam group ini. Sabar ajah, UL, januari akan ada yang gantiin posisi bu Lanny nanti" ucap beliau. Dan saya pun meng-iyakan apa yang beliau katakan. Mungkin saya jenuh, saya harus cuti, 

Benar saja, setelah saya berlibur dengan tim HRD Group ke daerah Bandung terasa lebih lega. Ternyata kemarin-kemarin saya terlalu fokus untuk bekerja, ditambah lagi saya masih dalam tahap akhir sidang Tugas Akhir kuliahku. Dan ternyata tim HRD ini memang magic sekali untuk saya, mereka menyadarkan saya bahwa ternyata masing-masing dari kita memiliki masalah yang sama, yaitu jenuh. Ada tingkatan kadar jenuh yang melanda kami.


Januari 2014 Iwan menggantikan posisi bu Lanny, benar juga perkataan Pak Robin. Iwan termasuk ornag yang asik, bijak, cerdas, dan konyol. Banyak kejahilan yang kami lakukan, dari kinerja juga Iwan tipikal orang yang gak mau ribet. Lulusan dari Cork&Screw ini emang pas buat menggantikan bu Lanny saat ini. Dan sepanjang perjalanan kerja berpartner dengan saya, semua baik-baik saja.

Saat bulan Agustus 2014, saya, Iwan, blie Jacko, dan hrd yang lainnya bersinergi menjadi panitia Gathering Group 2014. Saya senang sekali terlibat dalam acara ini dan kebetulan saya ada di seksi acara. Iwan menjadi koorlab buat tempat yang akan kami pakai untuk Gathering. Sedangkan Lukman operational manager Cork&Screw menjadi ketupatnya. Melibatkan semua tenaga para HRD sebagai team inti di Gathering ini, membuat acara semakin menjadi keren.

Semua rundown acara bisa saya buat yang sebelumnya belum pernah megang hal kaya gini, untuk design kaos gathering pun saya berhasil membuatnya dan banyak yang suka, dari sisi pengumuman Employee of Semester pun saya buat apik seperti pembacaan Award di tv. Sukses?? Terntu saja, berkat kerja team yang solid, yang rela membantu dan memberikan ide.

Setelah September berakhir dan beralih ke Oktober, saya merasa agak sedikit jenuh dengan apa yang saya kerjakan. Sedikit bertentangan dengan partner trainer saya. Tapi masih bisa saya akali dengan sabar dan baik. Banyak cerita kepada Iwan dan Mba Diana tentang apa yang saya rasakan selama ini. Terima kasih kepada mereka berdua yang selalu memotivasi saya ketika saya sedikit belok otaknya hehehehehe.

Mba Ranni juga kecil-kecil tapi rawit setan banget, orangnya asik dan ayu tenan. Mungkin karena usia kita gak jauh beda jadi dia lebih ngerti titik perasaan ku saat ini. Kemarin di 28 November dia ultah dan ultah itu menjadi moment surprise terakhir saya untuk dia... Bagiku, HRD ini sangat berarti sekali untukku. Mba Diana yang sudah ku anggap sebagai kakak sendiri, Iwan yang selalu bikin saya ketawa lepas, Mba Ranni yang selalu tau ocehan saya untuk siapa, Mas Nasir & Taufan yang selalu nahan-nahan saya biar gak mundur, Mba Nury yang selalu buat heboh tim HRD dengan julukan pentium satu dari Blie Jacko, Mba Indah yang baru juga join di tim ini, dan khususon Blie Jacko dan Pak Feri yang konyol dengan kelakuan masing-masing kalau dikantor.

Mungkin sedikit yang faham maksud dan tujuan saya mengundurkan diri di perusahaan yang asik ini. Kenapa? Saya mau keluar dari zona nyaman saya, memang sebagian passion saya berada disini karena saya sendiri sudah terjun menjadi Trainer walau hanya beberapa kali. Tapi ada banyak impian dan panggilan jiwa yang mengharuskanku memilih untuk mundur, sekali lagi ini bukan paksaan.

Meminta restu mama pertama kali adalah hal yang sulit, karena sebagian penghasilan saya untuk menghidupi keluarga juga. Tapi saya mencoba memberikan pengertian kepada mama, alhamdulillah sedikit demi sedikit beliau ngerti apa yang saya putuskan dan jalani ini akan bermanafaat. Setelah mendapatkan restu mama, saya mencoba untuk ceroita kepada teman saya yang bisa memberikan masukan positif untuk saya.

Alhamdulillah, keputusan sudah bulat dan membuat diri ini berani untuk berbincang dengan Blie Jacko perihal pengunduran diriku. Alasan yang saya berikan ke beliau memang apa yang akan saya jalani setelah saya resign. Saya ingin menjadi guru tk, dan saat ini mengambil pendidikan guru tk. Secara baik-baik satu persatu saya jelaskan dengan detil, alhamdulillah dikabulkan.

Gaji November saya untuk daftar LPGTK Tadika Puri di deket ITC Fatmawati, tapi itu baru sebagian yang masuk karena uang masih belum cukup. Banyak orang yang bingung dengan keputusan saya ini. Banyak yang bilang saya ini bodoh, sudah mendapatkan pekerjaan yang enak dan bergaji besar tapi malah keluar. Ada yang bilang, keputusan saya ini hanya percuma-cuma, dan ada juga yang bilang saya mungkin dapat kerjaan yang lebih besar gajinya.

Saya hanya tersenyum mendengar cemoohan mereka yang tidak paham prinsip saya.

Dear all people,,

Saya mengambil keputusan ini tidaklah sulit, hanya pertimbangan yang sudah matang itu saya realisasikan. Saat saya buka kembali dream book saya, saya ternyata baru sadar apa yang saya tuliskan itu semua terjadi. Dimulai dari beli motor yang saat itu saya tulis New Honda Blade Repsol sekitar Agustus 2012 ternyata terbeli di Desember 2012 dan Alhamdulillah sudah lunas 15 bulan kemudian. Ditahun 2012 pun saya menulis ingin menjadi pekerja sosial seperti volunteer, benar saja September 2013 saya join dengan Laskar Pendidikan yang mengajarkan anak-anak marjinal kawasan Manggarai hingga saat ini. Ditahun 2012 juga saya menulis mau masuk ke Pendidikan Guru TK dan tertera sekali saya sebutkan satu persatu LPGTK yang saya minati diantaranya : Tadika Puri, Nurul Fikri, dan UNINDRA. Dan sekarang Desember 2014 saya sudah menjadi mahasiswi LPGTK Tadika Puri. 



Kalian tau dream book itu apa??? Dream book itu adalah target saya, cita-cita saya, impian saya. Dan kalau kalian bilang tindakan saya ini konyol itu karena kalian tidak melakukan apa yang saya lakukan. Karena saya bukan kalian yang semuanya mungkin mudah didapatkan dengan uang, saya ini butuh waktu untuk meraih itu semua, butuh proses mendapatkan itu semua. Menghasilkan sebuah motor Blade itu dengan bekerja, lulus kuliah dengan belajar, bergabung dengan Laskar Pendidikan karena minat dan passion saya juga disitu, sampai akhirnya saya bisa memutuskan untuk banting stir dari Angkatan Muda Komputer BSI beralih menjadi Ibu Guru TK yang manis ^^.

Mau tau kenapa saya memilih menjadi guru??

Sekarang saya tanya, gaji guru berapa sih? Kecil bung,,,,,, Tapi jasa guru? Besar bungg....
Yang menjadikan kalian seperti sekarang adalah seorang Guru bung, jadi jangan nyepelein seorang Guru. Ya gajinya memang kecil, bahkan sebagai volunteer di Laskar Pendidikan menjadi guru itu gak digaji bung. Kalian itu beruntung menjadi sekarang ini, kalau bukan Guru yang mengajari kalian, lalu siapa lagi??

Guru, itu cita-cita saya dari kecil. Saya mau jadi guru, karena panggilan hati plus ini adalah impian dari ayah saya. Karena kedua kakak saya berbeda aliran prinsip dari saya, mereka adalah tipe pekerja sejati. Dan saya pun terlahir dari keluarga yang bertipe pekerja sejati, yang beranggapan kalau gak kerja ya mau jadi apa. Kalau saya bukan tipe seperti itu, saya itu punya 3 basic values : Give, Give, and Give. Saya suka berbagi, apapun itu baik ilmu atauu pengalaman. Dan itulah yang menuntun saya menjadi seorang guru sejati. 

Kenapa saya menjadi guru? Karena saya seorang wanita dan calon ibu yang akan menjadi madrasah bagi anak-anak saya kelak. Saya bukan tipe istri yang suka bekerja diluar saya hanya mau fokus untuk mengurus keluarga dan menyaksikan sendiri tumbuh kembang anak-anak saya. Menjadi guru itu waktunya banyakan dirumah, loh ^^

Oke, cukup sekian dan terima kasih...

Buat kalian yang masih memaksa saya berfikir ulang, sebaiknya kalian lah yang berfikir ulang untuk mencoba berfikir positif kedepannya. Karena saya sudah mantap dengan prinsip saya, dengan impian saya dan saya mantap dengan keputusan ini.... Saya menjalani apa yang menurut saya bukan hanya baik untuk saya, tapi untuk banyak orang. Tidak ada yang percuma atas apa yang kita jalani, karena Allah sudah mengaturnya terlebih dahulu. Jalani saja porsi yang harus kita jalani, selebihnya serahkan pada Allah...

--aiRa--