Wednesday 5 February 2014

Life is so Hard, but Love is not Easy

Hai sahabat blogger, pembaca blog setiaku. Februari ini ku awali dengan tema 'Instropeksi'. Gimana gak, dari akhir Januari ada beberapa hal yang terjadi dalam hidup gue....

Beberapa hari lalu sempat talkie by sms dengan seorang kakak yang sudah gue anggap seperti Bunda sendiri walaupun berebut kaliamat bunda dengan adik-adik Laskar Pendidikan, ya namanya Fya (aka Bunda Fya) hehehehe. Menceritakan apa yang sebenarnya terjadi by sms serasa kurang puas, alhasil semalam Bunda telp gue. Mulai dari leter 'L' posisi duduk gue sampe jalan-jalan di depan teras. Tepat satu jam lima belas menit talkie by phone dengan headset dan sedikit kebisingan jalan (karena rumah gue pinggir jalan).

Dari topik pembahasan gue dan Bunda, banyak momentum yang bisa gue pelajari. Mulai dari awal cerita pun agak sedikit lega karena 'baru' kali ini bisa jujur terhadap diri sendiri. Dan bisa gue rangkum dalam sebuah kalimat "Life is so hard, but Love is not Easy" yuph demikian lah apa yang gue rasa saat ini.

Lebih tepatnya, insropeksi diri adalah jawaban dari segala resolusi yang telah gue pelajari. Tegas dalam bersikap, dan memeberanikan diri berkata 'Tidak' untuk beberapa hal yang memang seharusnya gue gak terlibat. Bukan karena gak peduli atau apa, tapi cukup keegoisan kepada diri gue sendiri ini gue lakukan. Tapi itulah gue, gue yang selalu mengutamakan orang lain dari pada gue sehingga ujung-ujungnya hal tersebut menjadi 'boomerang' tersendiri buat gue. Dan 'ending'nya adalah very very very BAD sittuation.

Ada sebuah perbincangan serius mengenai 'pernikahan' dengan Bunda. Dan 'lagi' gue ditanya hal yang buat gue sendiri 'gue ini masih anak kemarin sore'. 

"Menurut lo, menikah itu apa sih?" tanya Bunda.

"Gue gak tau bun secara harfiah menikah itu apa, tapi menurut 'versi' gue sendiri sih menikah itu adalah sebuah proses mengenal satu sama lain, bukan hanya 'kita'nya saja tapi 'keluarga' kita juga. Menikah bukan hanya membuat anak saja, tapi cara mendidik anak. Menikah bukan hanya nafsu saja tapi niat untuk menyempurnakan ibadah kita dan bertanggung jawab pada Tuhan" jawabku.

Dan 'lagi' Bunda Fya mengutarakan pendapatnya tentang menikah, "Menikah itu adalah komunikasi, lihat deh kalau ada beberapa keluarga itu gagal banyak yang bilang karena financial or others, tapi gue rasa itu ada yang salah dengan komunikasi mereka sehingga sering adanya ribut", << That's Right!!! Sepakat dengan argument Bunda. Dan ini merupakan pelajaran berharga banget buat gue yang kemarin terlalu terobsesi nikah muda yang sekarang lagi ngetrend dikalangan remaja dan kerabat gue.

Setengah tahun yang lalu sih emang gue ngikut sebuah training yang membahas tentang 'proposal hidup'. Kembali gue baca proposal tersebut untuk bagian 'nikah'. Dan ada missed disitu. Gue gak detail-in banget di porposal nikah ini. Gue terlalu buat singkat, sehingga ada beberapa missed dari 'sikap' gue untuk mengarah kesana. Ya memang masih terlalu dini sekali kemarin gue ngebet nikah. Dan yang gue obrolin gak jauh-jauh seputar nikah. Memangnya gak ada bahasan lain yang lebih penting ya? Ada, yaitu project tahunan yang tiap tahunnya gue UPDATE. Tapi ya itu karena terkontaminasi sebuah argument, jadinya terlalu menggebu-gebu tanpa berfikir efek sampingnya apa. 

Banyak belajar dari kisah Bunda. Dia wanita yang sangat 'hebat', dalam segala hal Bunda Fya adalah rumah bagi kami. Dan menurut survey serta pengakuannya sendiri, lebih enak tuh kalau curhat sama Bunda dikala malam yaaa lebih tepatnya jam dua belas ke atas. Obrolan yang serius dengan hasil solusi yang to the max mampu ia berikan buat kami (gue adalah salah satunya).

Usia gue dan Bunda terpantau jauh tujuh tahunan kalau gak salah. Pengalamannya dalam meniti kehidupannya pasca meleset dari targetnya untuk menikah, membuat gue merasa 'gue masih jauh banget ilmu kehidupannya' dibanding Bunda. Dan ada beberapa teori singkat yang sampai saat ini gue rasain juga, "Sehebat, sekuat, setegar apapun wanita-wanita ini pasti lemah dalam urusan cinta", wkwkwkwkw.

ki-ka : Gue, Mami Ria, Bunda Fya, Dita

Yang aku suka dari ucapannya adalah : 
"De, aku tahu kamu wanita tegar, kuat, mandiri dan orang lain beranggapan kamu bisa dalam melakukan hal apapun, tapi aku tahu juga dibalik itu kamu tuh adalah wanita yang sangat manja dan butuh perhatian khusus. Dan gak semua orang tahu kamu memerlukan hal itu", 

Satu jam saja (lewat sih) kami membahas hal yang konkrit about life and love. Dan terima kasih sekali telah menjadi pendengar yang sangat baik, Bun. I love you so much...... ^^