Thursday 5 July 2012

10 Bahaya Melupakan Al-Qur'an


Tidak asing lagi, kita sudah sering membaca atau mendengar tentang kelebihan dan kebaikan yang diperolehi dengan membaca dan mengamalkan kandungan Al-Quran. Disamping kita mengetahui kebaikan dan ganjaran atas segala perbuatan kebaikan dan kebajikan terhadap tuntutan Al-Quran, adalah amat wajar juga untuk kita mengetahui kesan buruk dan bahaya melalaikan atau melupakan Al-Quran.

Sebenarnya amat banyak kesan buruk yang akan menimpa manusia sekiranya mereka melupakan atau meninggalkan tuntutan Al-Quran.Firman Allah SWT : “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" (Q.S : Thaahaa : 124).
Berikut ini 10 bahaya melupakan Al-Qur’an : 

1. Dhalalum mubin
Artinya orang yang melupakan Al-Qur’an akan berada dalam kesesatan yaitu orang yang suka membuat onar, keributan dan kerusakan, kalau di ingatkan malah melawan, akhirnya dirinya sendiri ia rusak dan ia binasakan tanpa ia sadari. 

2. Dhayyiqun haraj
Yaitu dadanya terasa sempit akibat himpitan beragam masalah yang menimpanya sementara kemampuan imunitas dirinya rendah jadilah dada terasa penat. Setiap orang.mepunyai masalah, akan tetapi Allah akan melapangkan dada orang-orang yang mendekatkan dirinya dengan Al-Qur’an­. hingga iapun mendapat kesabaran dan ketegaran yang luar biasa dan akhirnya dia bebas dari masalah-masalah  itu.

Orang yang terasingkan dengan Al-Qur’an, biasanya cepat sekali marah, mudah putus asa, tidak tahan uji dan cenderung menghambur-hamburkan uang dan kesempatan yang dimilikinya. 

3. Ma’isyatun
Yaitu Kehidupan yang serba sulit, ini berkaitan erat dengan point yang di atas. Jadi begini seseorang yang meninggalkan Al-Qur’an, maka sudah tentu dia mengamalkan sesuatu sesuatu yang di luar ajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah sumber cahaya, seseorang boleh mengambil cahaya tersebut sebagaimana orang juga boleh melupakannya. Yang mengambil berarti hidupnya akan terang, ia pasti melangkah dijalan Ilahi, sementara yang mengambaikannya ia pasti menjumpai kegelapan dalam hidupnya. 


4. Umyul bashirah
 Yaitu buta mata hatinya. Orang yang buta mata hatinya tentu tidak bisa membedakan yang mana yang haq dan yang batil, yang benar dan yang salah. Boleh jadi jadi ia melakukan kesalahan, namun ia memandangnya sebagai kebenaran, kalau sudah begini ia kan terasingkan dan diasingkan.

Buta hati mengakibatkan seseorang tidak bisa mengambil pelajaran dari fenomena yang ia sendiri saksikan. Padahal betapa banyak kekuasaan Allah yang ditampakkanNya di alam semesta ini.
Firman Allah SWT : “maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46) 

5. Qaswatul Qalb
Yaitu Hati menjadi keras. Setelah mata hati buta, perbuatan yang terlahir dari orang tersebut selalu bernuansa negative, akibat selanjutnya hati menjadi keras, susah di ingatkan, Sombong dan meremehkan orang lain menjadi kebiasaannya, keangkuhan akan tampak dari sikap dan perbuatannya. 

6. Zhulmun wadzull
Yaitu Gelap dan Hina. Bagaimana tidak akan hina dan tidak gelap, sementara hatinya sudah buta terhadap kebenaran. Kalau orang sudah begitu pantaslah ditimpa kehinaan, dirinya jadi hina dan dihinakan. 

7. Shuhbatusy syaithan
Yaitu Berteman dengan Syaithan. Inilah yang dimaksud makhluk hina, terkutuk dan terlaknat. Siapa yang dekat dengan makhluk itu iapun akan ikut-ikutan terlaknat.

Firman Allah SWT : “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf : 36)

Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqaan :29) 

8. Nis-Yan
Yaitu lupa terhadap dirinya sendiri, Sudah tidak ingat diri, karena memang ingatan manusia sangat terbatas, sementara ia sudah jauh dari Al-Quran. Jadilah ia hidup semaunya.

Firman Allah SWT : “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al-Mujaadilah : 19) 

9. Fasiq-Fusuq
Yaitu orang tersebut Fasiq bila telah melakukan dosa besar, bila syaithan telah menjadi teman, melakukan kejahatan menjadi kebiasaannya, mula-mula melakukan dosa-dosa kecil, lama-lama ia berani melakukan dosa besar, karena terbiasa dengan perbuatan dosa. Ai pun akan menjadi pendosa, hari-harinya akan penuh dengan maksiat. 

10. Nifaq
 Yaitu sifat berpura-pura, sekedar untuk menutupi aib dirinya/ kejahatannya.  Seseorang akan berpura-pura, lain di mulut lain pula di hati. Karena melupakan Al-Qur’an manusia akan terkena penyakit nifaq ini.
Firman Allah SWT : “Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An nisa’ : 61)

sumber :: http://azmifajriusman.com/?p=1538